Home

Mei 10, 2012

Sukhoi Jatuh karena Pilot Bermanuver?


Jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak, Bogor masih menyisakan sejumlah pertanyaan. Hingga saat ini penyebab jatuhnya pesawat buatan Rusia itu belum diketahui.

Pesawat itu membawa puluhan penumpang dan hilang kontak sejak Rabu (9/5) sekitar pukul 14.51 WIB. Sebelum hilang, pesawat sempat menurunkan ketinggian dari 10.000 ke 6.000 kaki. Kabar terakhir pesawat jatuh di tebing Gunung Salak, Bogor.

Sejumlah dugaan penyebab jatuhnya pesawat muncul. Di antaranya, faktor cuaca, kerusakan mesin dan faktor alam. Namun, mungkinkah pesawat itu jatuh karena sang pilot tengah bermanuver? Mungkinkah manuver itu dilakukan untuk melihat keindahan alam Gunung Salak?

"Itu yang saya tidak mengerti (pilot tiba-tiba menurunkan ketinggian pesawat sebelum hilang kontak). Waktu itu berawan, mungkin dia mau mencari posisi yang tidak ada awan. Kalau joy flight tidak mencari awan untuk melihat pemandangan," kata Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim kepada merdeka.com, Kamis (10/5).

Menurut dia, sesungguhnya tak ada alasan bagi pesawat tersebut jatuh, apalagi menabrak gunung. Sebab, dari sisi mesin, pesawat tersebut masih tergolong baru.

"Pesawat itu baru, peralatannya juga bagus, pilotnya kapten instruktur. Jadi tidak ada alasan menabrak gunung," ujar Chappy.

Tak hanya itu, pesawat buatan Rusia itu juga terbilang cangih, karena dilengkapi sebuah alat peringatan yang bernama Ground Proximity Warning System (GPWS). Alat itu berfungsi sebagai pemberi peringatan jika posisi pesawat dekat dengan benda lain.

"Sistemnya sudah menggunakan komputer semua, jadi seharusnya tak mungkin terjadi," kata dia.

Sementara, soal faktor cuaca dan kesalahan manusia, pesawat itu memiliki radar cuaca yang dipakai untuk mengetahui kondisi cuaca di luar pesawat. Pilot yang mengendarai pesawat pun bukan sembarang pilot. Sebab, sang pilot kabarnya seorang pilot senior berpengalaman dan sempat menjadi pilot pesawat tempur. Pilot bernama Aleksandr Nikolaevich Yablonstsev itu bahkan pernah menjalani pendidikan sebagai kosmonot.

"Penyebab kecelakaan pesawat terbang itu selalu misterius sebelum kotak hitam ditemukan. Penyebab bisa diketahui dari itu (kotak hitam) karena percakapan 30 menit terakhir sang pilot bisa didengar di situ," kata dia.

Seperti diketahui, tidak ada aturan baku bagi seorang pilot untuk menerbangkan sebuah pesawat dalam joy flight. Pemandangan indah nan menawan di kawasan Gunung Salak memang memancing mata setiap orang untuk memandangnya.

Apalagi gunung yang berlokasi di Jawa Barat itu tampak hijau dan asri dengan pepohonan lebat yang menghiasinya.

Sumber:
http://www.merdeka.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar