Home

Mei 10, 2012

Irshad Manji, Curi Perhatian Dunia Islam dengan Kritiknya


"KEBERANIAN bukanlah tidak adanya rasa takut. Keberanian adalah pengakuan bahwa beberapa hal lebih penting daripada rasa takut."

Itulah prinsip yang dipegang oleh Irshad Manji, seorang penulis Kanada, wartawan, dan advokat dari interpretasi reformasi dan progresif Islam. Perempuan yang dijuluki oleh New York Times sebagai 'mimpi buruk Osama bin Laden' ini telah mencuri perhatian pblik dunia atas berbagai kritik yang ia tuangkan dalam buku atas Islam tradisional.

Perempuan kelahiran 1968 ini adalah pendukung yang sangat vokal bagi kebangkitan berpikir kritis yang dikenal dengan istilah ijtihad dalam Islam. Irshad adalah seorang pengungsi dari Idi Amin di Uganda. Pada tahun 1972, ia dan keluarganya melarikan diri ke Vancouver di mana Irshad dibesarkan menghadiri sekolah umum serta sekolah Islam. Pada 1990, ia meraih gelar kehormatan dalam sejarah intelektual dari University of British Columbia.

Buku Manji yang paling terakhir, Allah, Liberty and Love dirilis pada Juni 2011 di AS, Kanada, dan negara lainnya. Pada website Manji, ia menjelaskan, "Allah, Liberty and Love menunjukkan kita semua bagaimana mendamaikan iman dan kebebasan dalam dunia yang mendidih dengan dogma represif. Kunci ajaran Manji adalah keberanian moral, kemauan untuk berbicara ketika orang lain ingin membungkam mulutmu. Buku ini dinilai merupakan panduan utama untuk menjadi warga dunia yang berani.

Manji menantang kepercayaan agama tradisional dan menolak untuk berada di bawah tekanan. Ia pun menggelar kampanye reformasi Islam untuk memerdekakan perempuan, menghormati minoritas, dan mempromosikan kejujuran dalam debat.

Dalam menceritakan kisah pribadinya, ia selalu menghadirkan semangat dan humor. Pesan inspiratifnya, kita bisa mengubah dunia dengan berani dan lantang mengajukan pertanyaan.

Provokatif
Perempuan yang tengah menjadi ujung tombak Proyek Keberanian Moral di NYU ini juga dianggap sebagai salah satu pemikir dunia yang paling provokatif dengan komitmennya yang teguh.

Dalam presentasinya, ia selalu bergairah sambil mendorong penonton untuk terlibat dalam ide-ide baru, kritis meninjau sistem kepercayaan mereka, dan memiliki keberanian moral untuk mandiri. Menurutnya, kebebasan berpikir dan berekspresi untuk sebuah tantangan akan menciptakan komunikasi yang sehat dan evolusi.

Melalui bukunya yakni The Trouble with Islam Today dan Allah, Liberty, and Love, Irshad telah mengubah perjalanan pribadinya menjadi cerita memukau yang mengajarkan kita semua bagaimana mengembangkan keberanian moral dan menghadapi tantangan yang kita hadapi, baik sebagai mahasiswa, profesional, orang tua, atau warga negara.

Irshad menawarkan wawasan kunci tentang generasi baru Muslim yakni dengan menerima menerangi tantangan dan peluang.

Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar