Home

Mei 29, 2012

Liga Inggris Pertimbangkan Menghapus Pesta Sampanye Demi Pemain Muslim


Sponsor utama Liga Primer Inggris / Premier League (EPL) Barclays tengah mempertimbangkan untuk menghapus tradisi pemberian botol sampanye kepada pemain terbaik sebuah pertandingan (Man of the Match) untuk menghindari ketersinggungan para pemain Muslim. Demikian dilaporkan The Sun.

Peristiwa penolakan gelandang Manchester City Yaya Toure untuk menenggak sampanye saat diwawancarai oleh media atas penghargaan "man of the match" yang diperolehnya beberapa saat lalu menjadi salah satu pemicu yang menggugah sponsor utama Liga Primer Inggris, Barclays untuk menghapus tradisi itu.


Alasannya, Barclays berupaya ingin menghargai pemain sepakbola Muslim dan menghindari ketersinggungan pemain muslim yang diharamkan meminum minuman beralkohol. Sebagaimana diketahui, sampanye yang mengandung alkohol dan memabukkan.

Pihak Barclays terkejut dengan tindakan Yaya Toure menolak pemberian sampanye dari rekan setimnya, Joleon Lescott, setelah terpilih menjadi pemain terbaik dalam laga City melawan Newcastle United. Dalam laga tersebut the Citizen mempecundangi Newcastle United dengan skor 2-0, di St James Park, Ahad (06/05).

Sontak kejadian yang disiarkan langsung televisi tersebut membuat heboh Liga Primer Inggris. "Saya tidak minum (sampanye) karena saya seorang Muslim. Jadi, kamu simpan saja," kata Yaya kepada Lescott saat itu.
Mendapati banyak pemain Muslim di Liga Primer Inggris dan merespon sikap Yaya, pihak Barclays sedang berupaya mencari cara lain untuk memberi penghargaan bagi pemain terbaik. "Bank sedang memikirkan masalah sampanye ini," kata seorang sumber dari Barclays pada The Sun.

"Jadi, Barclays saat ini tengah berpikir apakah pantas untuk memberikan alkohol, mengingat begitu banyaknya kebangsaan di liga ini," tandasnya.

Yaya Toure Imam di Barcelona
Yaya Toure merupakan pemain sepakbola Manchester City yang berasal dari Pantai Gading dan beragama Islam. Toure adalah man of the match pertandingan Manchester City versus Newcastle United yang berakhir dengan skor 2-0, di St James Park, Ahad (06/05). Sesuai tradisi, bintang pertandingan mendapat kehormatan membuka botol besar sampanye.

Bukan kali pertama Toure menolak pesta kemenangan dengan menenggak minuman keras. Ia kerap menghindari tradisi itu, seraya berusaha tidak menyinggung rekan-rekannya.
Saat masih di Barcelona, Yaya Toure merupakan imam bagi dua rekannya, Eric Abidal dan Seydou Keita. Ketiganya selalu menyampatkan diri shalat berjamaah, dan Toure dianggap memiliki pengetahuan keagamaan yang lebih dibanding Abidal dan Keita.

Ketika Yaya Toure memutuskan pindah ke Manchester City, Abidal dan Keyta menjadi orang yang paling kehilangan. Dalam salah satu kesempatan wawancara dengan salah satu radio, Abidal sempat mengatakan.

"Kami kehilangan imam."


Sumber:
http://muslimdaily.net/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar