Riset terbaru di Australia menunjukkan anak berumur 11 tahun telah mengakses pornografi melalui internet. Peneliti tersebut melibatkan sekira 800 sukarelawan yang disurvei mengenai penggunaan konten pornografi mereka.
Diwartakan ABC News, Kamis (10/5/2012), psikolog di Sydney University Department of Medicine, Raj Sitharthan bersama istrinya, Gomathi Sitharthan menemukan sekira 80 persen dari jumlah tersebut merupakan pria.
"Usia pemula, yang melihat pornografi berada di antara usia 11-13 tahun. Ini mengejutkan kami, karena pada usia semuda itu mereka punya akses menuju konten pornografi," papar Raj.
Menurut Gomathi, mengakses konten tersebut merupakan hal yang mudah. Anak-anak bisa duduk di manapun, kapan pun dan mengaksesnya via ponsel genggam.
Tren seperti ini, menurutnya karena internet membiarkan pornografi sebagai sesuatu yang anonim. Banyak pemuda yang memperoleh manfaat positif melalui pornografi, tapi banyak juga yang dirugikan.
"Sebenarnya mereka membolos sekolah dan juga memiliki penurunan kemampuan sosial yaitu kesulitan berbicara dengan lawan jenis. Mereka pun punya asumsi yang keliru tentang apa yagn benar dan pantas dalam sebuah hubungan," imbuhnya.
Raj sendiri menyorot kasus yang terjadi pada seorang anak. "Berlebihan menyaksikan pornografi membuat pandangan dunia seorang anak berubah. Hal yang sangat normal terjadi adalah mendekati lawan jenisnya, lalu dalam 10 menit, 20 menit, 5 detik atau 10 detik, mereka akan melakukannya," ujar Raj.
"Jadi menurut saya, kesan keliru seperti inilah yang perlu kita perbaiki," pungkasnya.
Sumber:
http://www.okezone.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar