Home

April 14, 2012

Penegakan Hukum Lemah, Geng Motor Merajalela


Kriminolog menilai terjadinya serangan yang dilakukan oleh geng motor pada Jumat (13/4/2012) dini hari, sebagai bukti bahwa masih lemahnya penegakan hukum di tengah masyarakat. Polisi dipandang belum sepenuhnya hadir di tengah masyarakat.

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala mengatakan seharusnya polisi bisa menghentikan aksi brutal geng motor dengan penegakan hukum yang tegas. Namun karena polisi belum hadir, akhirnya aksi geng motor yang sudah beberapa hari belakangan terjadi justru semakin meresahkan warga Ibukota.

"Selama ini belum ada law enforcement, padahal geng motor itu tidak bisa dipisahkan, tetapi berkesinambungan," tegasnya kepada INILAH.COM, Jumat (13/4/2012).

Dia menambahkan, geng motor tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Karena keberadaan geng motor ini muncul secara beruntun dari satu kelompok ke kelompok lain.

Satu kelompok melakukan aksi kekerasan dan atau menjadi korban, maka dalam hitungan hari akan ada serangan balasan. Sehingga peristiwa aksi kekerasan ini terus terjadi dan cenderung mengalami peningkatan.

"Polisi harus lebih sigap mengantisipasi aksi kekerasan geng motor, yakni dengan menekannya semaksimal mungkin karena dampak aksi kekerasan ini sangat luas bagi masyarakat," jelasnya.

Terkait serangan geng motor, yang terjadi pada Jumat (13/4/2012) dini hari, dimana satu dari tujuh titik yang dijadikan obyek serangan adalah kantor kepolisian, ia mengatakan bahwa polisi tidak boleh lagi memberikan toleransi kepada geng motor. Karena hanya itu satu-satunya solusi untuk menangani masalah kekerasan geng motor. "Penindakan dilakukan dengan lebih tegas, gelar operasi," tandasnya.[bay]

Sumber:
http://inilah.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar