“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: ‘‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’’ Mereka berkata: ‘‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’’ Tuhan berfirman: ‘‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’’ (Qs. 2: 30.)
Pemimpin yang dirahmati Allah adalah pemimpin yang insya Allah mendatangkan pertolongan, keberkahan-Nya. Tapi pemimpin yang jauh dari rahmat Allah maka kepemimpinannya itu akan mendatangkan kesulitan, azab yang berujung kepada kemusnahan dan kehancuran, oleh karena itu sangat penting kita mengetahui kriteria pemimpin yang dirahmati Allah.
Kriteria pemimpin yang dirahmati Allah:
Kriteria pemimpin yang dirahmati Allah:
1. Pemimpin yang mau dikoreksi kesalahannya dan mau memperbaikinya, Qs. an-Naml:46 ”Dia berkata: ‘‘Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat’’.
2. Pemimpin yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, Qs. Ali Imran:132. ‘‘Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat’’.
3. Pemimpin yang membawa keridhaan, keselamatan, cahaya dan jalan yang lurus, Qs. al-Maidah:16. ‘‘Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus’’.
4. Pemimpin yang berbuat baik, Qs.al-’Araf:56. ‘‘Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik’’.
5. Pemimpin yang menunaikan sholat, zakat, dan mencegah perbuatan keji dan munkar, Qs. an-Nur:56. ‘‘Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat’’. Dan Qs. at-Taubah:71. ‘‘Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana’’.
Mendirikan sholat merupakan gambaran dari hubungan yang baik dengan Allah, sedangkan menunaikan zakat merupakan gambaran dari keharmonisan hubungan dengan sesama manusia. Ma’ruf adalah suatu istilah yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dianggap baik oleh agama, akal dan budaya, dan sebaliknya dengan Munkar. Dari gabungan itu semua, seseorang yang diberi kedudukan oleh Allah untuk mengelola suatu wilayah, ia berkewajiban untuk menciptakan suatu masyarakat yang hubungannya dengan Allah baik, kehidupan masyarakatnya harmonis dan agama, akal dan budayanya terpelihara.
6. Pemimpin yang mampu meredam konflik, Qs.al-Hujurat:10. ‘‘Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat’’.
7. Pemimpin yang adil, Qs. Shad: 22, ‘‘Berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus (Wahdina ila sawa`i al-shirat)’’.
8. Pemimpin yang cerdas dan tidak mengkhianati rakyat, Amanat kepemimpinan memang sangat berat lihat, Qs. al-Ahzab: 72. ‘‘Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh’’.
<Ust. Edi Abu Marwa>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar