Home

April 28, 2011

Bersabar maka itu Lebih Baik daripada Kamu Banyak Mengeluh

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 


Wahai saudaraku yang dimuliakan Allah , ketahuilah bahwa sifat yang mendasar pada diri kita bila tertimpa kesedihan adalah hati menjadi lemah. Itulah sebabnya kenapa kita diciptakan dalam kondisi yang berbeda secara fisik dan kejiwaan. Setiap orang memiliki hati yang berbeda-beda sesuai peran dan tugas masing-masing. Perbedaan tugas dan peran inilah kemudian Allah memberikan ujian, cobaan, musibah dan kesedihan yang berbeda-beda pada setiap insan. Semakin tinggi kualitas seseorang semakin berat cobaannya.


Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi) 

Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam , “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?” Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)

Wahai suadaraku ketahuilah bahwa memang tak dapat di pungkiri bahwa manusia bila di beri cobaan, hati kita menjadi lemah karena kecintaannya yang berlebihan kepada harta, pasangan hidup, ego, fisik, jabatan atau bahkan juga status sosial sehingga Allah memberikan cobaan dengan 'sentilan pada kelemahan itu maka kita merasakan betapa besarnya cobaan yang Allah berikan kepada kita.

Ada orang yang sangat mencintai hartanya, dikumpulkannya setiap hari, begitu tiba-tiba Allah mengambil kembali semua hartanya dengan kebangkrutan dan habis dilalap sijago merah, tidak ada lagi yang tersisa membuat hatinya menjadi melemah dan ujungnya menjadi depresi.

Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah. (HR. Bukhari)

Ada juga yang lemah dalam pasangan hidup. Orang yang lemah dalam pasangan hidup, tidak akan menderita bila cobaannya adalah harta namun bila ditinggalkan oleh kekasihnya maka hal itu menjadikan hidupnya begitu teramat menderita. Maka hati harus senantiasa dijaga agar tidak melemah. Bila hati tersenggol oleh ujian, cobaan dan musibah kita akan merasa sebagai penderitaan yang teramat menyakitkan. jiwa dan raga kita menjadi hancur dalam kesendirian dan kesunyian.

Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)

Saudaraku kalian harus kuat, jangan biarkan diri kita melemah. Allah menempa kita dengan penderitaan agar kita menjadi kuat.

Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.' (QS. ali - Imran : 139).

Wahai sadaraku ketahuilah Jika Allah mencintai Makhluk nya Maka Allah akan menguji -nya . Maka dari itu bersabarlah atas ujian yg telah diberi nya , karana bila kamu bersabar maka itu lebih baik dari pada kamu banyak mengeluh .

Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)

Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)

Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah. (HR. Ahmad)


Nasehat dari saya untuk kalian semua : Jadi intinya bersebaralah wahai saudaraku dalam kehidupan ini , sesugguhnya RIZQI itu sudah tertulis semenjak kita dalam perut ibu, maka jadikanlah amal,perbuatan,profisi apa pun sebagai persembahan (ibadah) kepada ALLAH. niat n tujuan itu jangan di duakan dengan tujuan-tujuan lain. krn itu syirik namanya dan upaya mencari rizqi (zahirnya) tapi ibadah haqiqatnya, dan rizqi itu bukan terbatas kepada materi.yah lakukanlah ikhtiyar mu dalam mencari rizqi, tp jangan bergantung kepada amal, tapi bergntunglah kepada MAHA PEMBERI RIZQI .

Semoga bermanfaat .

Wassalam ,


Sumber :
http://forsaman.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar