Home

April 24, 2011

Mendapat Peluang Dimulai dari Pikiran


Apapun yang dapat dipikirkan akal .. akan dapat dicapai (W Clement Stone).

Saudaraku, hidup ini penuh kesempatan yang baik.Kehidupan ini tak pernah menghalangi kita untuk berupaya apa saja menuju kebaikan. Selama ada kemauan dan tekad,seorang hamba dapat meraih setiap kesempatan dengan cepat dan tepat. Hindarilah keraguan, sebab keraguan atau ketakutan menghadapi kegagalan, tak lain adalah faktor penyebab terbesar seoranghamba untukmeraih kesuksesan.Sebagaimana pepatah, ‘Siapa takut mendaki gunung, niscaya akan terus hidup diantara celah-celah bukit’.


Kita mengetahui bahwa para penemu pertama seperti Wright bersaudara dan pesawat terbang dst. Penemuan itu bermula dari keyakinan mereka akan dapat membuat sesuatu mesin . mereka meyakini benar kekuatan dalam diri mereka untuk mengungkapkan dan mewujudkan imajinasi pikiran itu. Keyakinan dan imajinasi mereka telah menjadi kenyataan dalam suatu ketika. Dan awal mulapun mereka tidak mengetahuia apa yang harus pertama dilakukan namun keyakinan itu menuntun mereka menemukan cara untuk menemukan tujuan itu.

Sebagaimana Jack Canfield menceritakan dalam The secret bahwa bayangkan mobil yang berjalan dimalam hari. Sorot lampu mobil itu hanya menerangi sekitar tigapuluh meter ke depan, namun seseorang bisa bergerak dari California sampai New York yang jaraknya lratusn mil dengan mengemudi dalam gelap. Karena yang perlu kita lihat hanya enam puluh meter kedepan.

Begitulan kehidupan kita, jika kita meyakini enam puluh meter lagi akan menguak sesudahnya, dan enam puluh meter lagi sesudahnya, maka kehidupan kita akan terus menguak. Dan akhirnya menemukan tujuan yang sungguh-sungguh didinginkan.

Bangunkanlah kekuatan tersembunyi anda.Barangsiapa bersungguh-sungguh, ia akan sukses , dan orang yang rajin bangun malam akan berbeda dengan orang yang tidur saja.

Saudaraku, bukalah tabir yang selama ini menutupi diri dan kenalilah bakat dan potensi anda. Seorang hamba tak akan bisa menyingkap bakat dan potensi terpendamnya tanpa melakukan penjajakan, percobaan ataupun latihan.

Yang sering terjadi justru dimana cita-cita dan ambisi seorang manusia tenggelam oleh rasa rendah diri,minder dan tak meyakini bahwa dirinya bisa menangkap dan memanfaatkan suatu kesempatan .

Kita sering mengalami krisis kepercayaan diri dan penghargaan terhadap diri sendiri. Hal ini umumnya disebabkan oleh banyaknya rintangan yang harus dihadapi atau karena kegagalan-kegagalan di masa lalu. Bahkan kita juga menghakimi diri sendiri yang terkadang sadar atau tidak sadar sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang kita yakini lebih unggul dari kita dan merasa tidak mungkin bisa menyamainya.

Krisis kepercayaan ini sangat efektif menghilangkan keseimbangan seseorang, bahkan bisa menghapus kepercayaan diri.

Betapapun begitu, manusia memang sangat lemah apabila harus bersandar pada diri sendiri dalam menghadapi setiap kesulitan kehidupan. Oleh karena ini Rasulullah saw memberi contoh untuk selalu berdoa kepada Allah agar kita tidak menyandarkan diri kepada diri sendiri. 

Sebagaimana Rasulullah selalu berdoa, yang artinya ,” Ya Allah dengan rahmat-Mu kuberharap agar Engkau tidak membiarkan sedikitpun untuk menyandarkan diri pada diriku sendiri, dan perbaikilah semua keadaanku. Dan sungguh, tiada tuhan melainkan Engaku semata. “ (Hr Abu Daud 4264 dan Ahmad 19535).

Saudaraku , jangan biarkan diri ini terbelenggu masalalu sehingga membinasakan kepercayaan diri, janganlah meragukan diri sendiri dan merasa yakin tidak mampu berbuat dan memperbaiki kesalahan. Yang benar adalah memandang dan menempatkan kesalahan-kesalahan sebagai sumber pengetahuan, penyadaran dan pengalaman yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Sebagaimana doa Rasulullah saw,

اللهم إني أعو ذبك من المأ ثم والمغر م

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesalahan dan kerugian,”


Allahu a’lam


Sumber : 
Abdulaziz al-husaini ,Lii madza al-khauf min al mustaqbal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar