"Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang- halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).’" (QS. Al A’raf : 16-17)
Di dalam ayat tersebut, kita dapati sebuah rekaman dialog antara Allah dengan iblis yang dihukum oleh Allah. Dalam dialog tersebut, iblis bersumpah untuk selalu menyesatkan manusia.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 17 di atas adalah:
"Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka": Iblis akan membuat
manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim),
manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim),
"Dan dari belakang mereka": membuat mereka cinta kepada dunia (Wa Min
Kholfihim), "dari kanan": urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas
(Wa ‘An Aimaanihim)
Kholfihim), "dari kanan": urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas
(Wa ‘An Aimaanihim)
"Dan dari kiri mereka": dan manusia akan dibuat tertarik dan senang
terhadap kemaksiatan (Wa ‘An Syama’ilihim).
terhadap kemaksiatan (Wa ‘An Syama’ilihim).
Lalu timbul pertanyaan di benak kita, mengapa iblis tidak mendatangi kita dari atas dan dari bawah kita? Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah tafsir Al Qur’an berikut ini: Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya berkata: "Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: "Wahai Tuhan kami, bagaimana mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?" Maka Allah berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan: atas dan bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam do’a dengan penuh kerendah-hatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh ekhusyu’an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka" (At-Tafsir Al-Kabir V/215)
Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis tidak mendatangi kita dari atas, karena rahmat turun kepada manusia dari atas (Tafsir Ibnu katsir III/394-395)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar