Home
September 16, 2011
Selingkuh, Penyebab Nomer 2 Perceraian di Indonesia
Jakarta - Dalam memulai hubungan perkawinan, setiap pasangan berharap akan mempertahankan mahligai rumah tangga selamanya. Namun jika takdir kadang berkata lain, badai rumah tangga akhirnya bisa merontohkan janji tersebut dan berakhir di meja perceraian.
Berdasarkan data perceraian di seluruh Indonesia pada 2010, masalah utama perceraian dipicu karena masalah ekonomi. Data yang dilansir Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (MA) baru-baru ini menyebutkan, dari 285.184 perkara perceraian, sebanyak 67.891 kasus karena masalah ekonomi.
"Paling banyak di Jawa Barat sebanyak 33.684 kasus, disusul Jawa Timur, yaitu sebanyak 21.324 kasus. Dan di posisi ke tiga Jawa Tengah dengan 12.019," tulis MA dalam rilis yang didapat detikcom, Rabu (3/7/2011).
Di urutan kedua, pemicu perceraian adalah perselingkuhan sebanyak 20.199 kasus. Jawa Timur menempati urutan tertinggi dengan 7.172 kasus, menyusul Jawa Barat sebanyak 3.650 kasus dan posisi ketiga ditempati Jawa Tengah sebanyak 2.503.
"Ada pun DKI Jakarta sebanyak 1.158 perceraian di karenakan karena perselinghkugan," jelasnya.
Fakta lainnya, kekerasan fisik ternyata bukan menjadi pemicu utama sebuah perceraian yaitu hanya 2.191 kasus. Pasangan lebih banyak bercerai karena dipicu api cemburu dibandingkan karena kekerasan, yaitu sebanyak 10.029 kasus dengan Jawa Timur menempati posisi pertama yaitu sebanyak 4.060 kasus.
"Ada pun poligami yang tidak sehat memicu 1.389 kasus perceraian di seluruh Indonesia," tambah MA.
Sumber:
http://www.wolipop.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar