Home

September 07, 2011

Sebagian Kalian Ujian Bagi Yang Lain, Apakah Kalian Bersabar..?

 
Oleh: ‘Umar Al Indunisy (Darul Hadits, Ma’bar – Yaman)

Allah Ta’ala berfirman,

وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
“Dan kami jadikan sebagian kalian fitnah bagi sebagian yang lain, apakah kalian akan bersabar. Dan adalah Rabb kamu itu maha melihat.”
Al-Qurthuby rahimahullah berkata dalam menafsirkan ayat ini: “Yaitu bahwa dunia aini adalah tempatnya ujian dan cobaan, maka Allah Ta’ala menghendaki untuk menjadikan sebagian hamba sebagai ujian bagi yang lain secara umum untuk keseluruhan manusia, yang mukmin dan yang kafir. Orang yang sehat ujian bagi yang sakit, orang yang kaya ujian bagi yang fakir, dan orang yang fakir tapi sabar ujian bagi yang kaya.


Makna dari semua ini adalah bahwa setiap orang diuji dengan temannya (yang berlawanan kondisinya). Yang kaya diuji dengan yang fakir, dia dituntut untuk berbuat adil merasa apa yang dirasakan dan tidak merendahkannya. Yang fakir diuji dengan yang kaya, dia dituntut untuk tidak hasad terhadap yang kaya, dan tidak mengambil sesuatu darinya kecuali yang diberikan. Dan semuanya dituntut untuk bersabar di atas al-haq. Sebagaimana dikatakan oleh Adh-Dhahak terkait makna “apakah kalian akan bersabar”: “yaitu di atas al-haq”. Orang-orang yang tertimpa musibah mengatakan: “Kenapa kita belum disembuhkan?”, orang yang buta mengatakan: “Kenapa aku tidak dijadikan orang yang bisa melihat?”, demikian semua orang yang sakit. Dan Rasul shallallahu ‘aliahi wa sallam orang yang dikhususkan dengan karamah kenabian menjadi ujian bagi orang-orang mulia dari kalangan orang kafir di zamannya. Demikian pula ulama dan pemimpin yang adil fitnah bagi yang lain. Maka ujian adalah jika seseorang terjatuh pada hasad, orang yang teruji hasad terhadap yang tidak teruji. Dan kesabaran adalah masing-masing orang menahan dirinya, yang ini menahan diri dari penentangan yang ini menahan diri dari kemalasan dan keluhan.”.
Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam berkata ketika memberikan nasehat kepada ikhwah salafiyin Kendari:
” Rabb kita jalla sya’nuhu menguji dan memberi cobaan pada kita dengan sebagian kita, agar bisa diketahui adanya kesabaran kita atau tidak adanya, dan agar diketahui mana yang jujur dalam ta’awun dalam kebaikan dan ketakwaan dan yang tidak seperti itu. Rabb kita berfirman dan Dia adalah yang paling benar ucapannya,
“Dan Kami jadikan sebagian kalian bagi yang lainnya fitnah (ujian), apakah kalian akan bersabar? Dan adalah Rabbmu itu Maha Melihat.”
Subhanallah, betapa banyak saudara kita yang lalai dari ayat ini. Ketika timbul dari saudaranya sesuatu dia berusaha bagaimana bisa menyingkirkannya, bagaimana bisa mengalahkannya, dan bagaimana bisa memaksakan pendapatnya -kecuali orang yang dirahmati Allah Ta’ala-.

Rabb kita mengajak kita kepada pemberian yang paling luas yang Dia berikan kepada hamba, memuliakan dengannya hamba. Al-Bukhary dan Muslim telah meriwayatkan dari hadits Abu Sa’id bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa salam- bersabda,

“Tidaklah seorangpun diberi pemberian lebih baik daan lebih luas dari kesabaran.”

Wahai saudara sekalian, aku ingakan kalian akan atsar yang sangat agung, yaitu atsar yang hasan dari Ibnu Mas’ud dia berkata ditujukan kepada shahabat di saat itu, pada saat terjadinya sedikit perselisihan: “Sesungguhnya apa yang kalian benci selama dalam jama’ah itu lebih baik dari apa yang kalian cintai dalam perpecahan”.

Maka tetap bersamanya kalian dengan saudaramu ahlus sunnah lebih baik bagimu, wallahi, meskipun ada sedikit perselisihan, meski terjadi perselisihan antara engkau dan saudaramu, yang ini keterlaluan dalam bicara tentangnya atau tentang saudaranya. Kesabaran, perbaikan dan nasehat dan yang semisalnya adalah obat, penyembuh, dan terapinya semua perkara ini. Maka janganlah kalian ceburkan diri kalian dalam perselisihan, dan jadilah sebagaimana yaang kalian diperintah Allah ta’ala, merujuk kepada ulama dan bertanya kepada mereka, apa yang harus diperbuat, bagaimana sikapnya bersama ini atau bersama orang-orang yang terjadi dari mereka ini.”

Dan jawaban Asy-Syaikh Abdullah Mar’i ketika kami bertanya di kediaman beliau bagaimana menghadapi keadaan yang diliputi dengan berbagai fitnah, beliau menjawab dengan jawaban yang mengingatkan kita akan ayat tersebut. Kata beliau singkat yaitu: “Sabar”.
Wallahu a’lam.

Sumber:
www.assalafy.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar