Home

Mei 17, 2011

Stephen Hawking: Surga Hanya 'Cerita Dongeng'



Fisikawan Stephen Hawking percaya ada kehidupan setelah kematian. Tidak hanya itu, ia juga mempercayai bahwa konsep surga hanyalah sebuah 'cerita dongeng' bagi orang yang takut mati. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Guardian, Senin (16/5), Hawking - penulis buku terlaris 'A Brief History of Time' mengatakan bahwa orang mati ketika otak berhenti berfungsi, itu saja.

"Saya menganggap otak sebagai komputer yang akan berhenti bekerja ketika komponennya gagal," katanya kepada Ian Sampel, Guardian. "Tidak ada surga atau akhirat untuk komputer rusak. Bahwa itu adalah kisah peri bagi orang-orang yang takut gelap," sambungnya lagi.

Hawking (69), yang telah bertahan selama hampir lima dekade dengan penyakit syaraf motorik yang dokter percayai akan membunuhnya ketika masih berumur 20-an, mengatakan ia tidak takut mati. Dia juga mengatakan bahwa memiliki hidup dengan prospek kematian dari penyakit tak tersembuhkan itu akhirnya telah menyebabkan dia menikmati kehidupan yang lebih.

"Aku tidak takut mati, tapi aku tidak terburu-buru mati. Aku punya begitu banyak yang ingin dilakukan dulu," kata dia.

Hawking menjadi sasaran kritik dari kalangan agama ketika buku yang paling terakhir, 'The Grand Design'. Dalam bukunya itu, ia berpendapat bahwa tidak perlu bagi pencipta untuk menjelaskan eksistensi alam semesta.

Dalam wawancara dengan Guardian itu, Hawking menolak kehidupan setelah kematian dan ia menekankan perlunya orang-orang untuk menyadari potensi penuh mereka di Bumi.

Ketika ditanya apa nilai untuk mengetahui 'mengapa kita di sini', Hawking menjawab, "Alam semesta diatur oleh ilmu. Tapi ilmu pengetahuan mengatakan kepada kita bahwa kita tidak bisa memecahkan persamaan, secara langsung dalam abstrak. Kita harus menggunakan teori efektif Darwin tentang seleksi alam dari masyarakat yang paling mungkin untuk bertahan hidup. Kami memberikan mereka nilai yang lebih tinggi."

Ketika ditanya apa yang ia temukan paling indah dalam sains, Hawking berkata, "Ilmu yang indah ketika membuat penjelasan sederhana tentang fenomena atau koneksi antara pengamatan yang berbeda. Contohnya, Helix ganda dalam biologi, dan persamaan dasar fisika."

Hawking mengatakan bahwa eksistensi kita turun (baca: ada atau terlahir) secara kebetulan dan bahwa tujuan yang harus dilakukan adalah "mencari nilai terbesar dari pekerjaan kami."



Sumber :
http://www.republika.co.id/

5 komentar:

LionIceheart mengatakan...

Kasus Stephen Hawking ini bukan hal aneh. Sepertinya ilmuwan barat memang banyak yang atheis:
http://en.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_atheism#Geographic_distribution

Beda banget dengan ilmuwan yang BUKAN DARI BARAT. Mereka bisa jadi ilmuwan tanpa harus atheis:
http://en.wikipedia.org/wiki/Muslim_scientist

Pertanyaannya, hmm, kenapa ya ilmuwan barat banyak yang atheis? Kenapa ilmuwan barat cenderung jadi atheis? Sepertinya patut diselidiki tuh. Kenaaaaapa yoaaa?

chrystine haryono mengatakan...

pendpat org berbeda2 mengenai khidupan dan penciptaan... sling menghrgai sja :)

chrystine haryono mengatakan...

pendpat org berbeda2 mengenai khidupan dan penciptaan... sling menghrgai sja :)

Unknown mengatakan...

Ambil daari sudut yang berbeda dan setiap jawabannya pasti berbeda

MINERVA mengatakan...

Pertanyaan yang tak bisa dijawab Ilmu Pengetahuan akan dijawab oleh agama
Pertanyaan yang tak bisa dijawab agama akan dijawab oleh Ilmu Pengetahuan

Perbedaannya...

Ilmu dasarnya logika (dibuktikan melalui penelitian)
Agama dasarnya percaya (tak ada bukti, aku hanya percaya)

Menyatukan keduanya adalah mustahil tapi anda dapat memahaminya...

Posting Komentar