Home

Mei 24, 2011

Berbagai Kesusahan adalah Sebuah Kebaikan dari Allah SWT



Apa yang pertama-tama dihentikan ketika kita mati? ketika menarik nafas atau ketika menghembuskan nafas? Tanda pertama adalah ketika nafas keluar namun nafas yang baru tidak masuk. Jadi bernafas adalah ni`mat yang Allah swt berikan atas kita bahwa Dia merahmati kita dengan begitu banyak tarikan nafas yang Allah berikan kepada kita setiap hari? Apakah kalian tahu jumlah udara yang masuk dan keluar. Kalian mengambil oksigen dan membuang sisanya. Bagaimanakan tubuh dapat mengetahui bahwa gas ini oksigen dan sisanya bukan oksigen? Di Laboratorium, saat ini jika mereka ingin mengidentifikasikan dan memisahkan jenis gas (udara) dan mengeceknya, maka hal ini adalah sebuah proses besar untuk menentukan dan memisahkan yang mana oksigen, helium, hidrogen dan berbagai jenis gas lainnya. 

Tidak ada Syaikh. Tiap Syaikh adalah seorang murid dari Syaikh yang diatasnya. Dalam tiap bidang ada Ulama-ulama dan mereka adalah murid dari Ulama-ulama yang ada diatas mereka namun ego tidak ingin kau menganggap dirimu seperti itu, bahwa engkau hanyalah seorang murid. Ego yang membuat kita terjatuh dalam segala jenis masalah. Grandsyaikh Abdullah qs berkata (semoga Allah swt merahmati jiwa beliau), bahwa "kesulitan-kesulita n datang kepada kita, adalah untuk mengubah diri kita, meskipun kita menerimanya sebagai kesulitan-kesulitan . Kesulitan yang kita alami dan kita berada didalamnya, namun kenyataannya nantinya kesulitan tersebut berubah menjadi nikmat."

Dan ini memiliki makna yang besar yang harus kita pahami, bagaimana sebuah kesusahan menjadi sebuah nikmat. Bagaimana sebuah kesulitan menjadi sebuah kebaikan. Apa yang manusia katakan ketika mereka menderita sakit? Mereka tidak mengatakan penyakit itu sebagai sebuah nikmat atau kebaikan. Mereka mengatakannya sebagai kesulitan dan masalah dan mereka mencari jalan keluar darinya. Jadi, kesusahan atau kesulitan apapun yang datang atas kita, Grandsyaikh Abdullah qs katakan, "Ini adalah sebuah nikmat." 

Apakah yang beliau maksudkan? Maksudnya adalah bahwa karena itu adalah sebuah kesusahan, maka sejak kau mendapatkan kesusahan itu dan kesusahan menempel kepadamu, maka karena sebab itulah Allah swt akan membersihkanmu dari dosa-dosamu dan menjadikan kesulitan dan penderitaanmu tersebut sebagai pahala bagi dirimu.

Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al Furqaan (25):70] 

Karena ketika kalian bersabar atas kesusahan atau kesulitan itu, maka Allah swt akan mengubah dosa-dosa kalian menjadi kebaikan (hasanaat). Coba kalian perhatikan, berapa banyakkah Umat Nabi yang tidak memiliki kesulitan? Apakah kau mempunyai kesulitan? Kadang-kadang. Pastilah. Kau punya kesulitan? Kita semua punya kesulitan. Jadi, Allah SWT membersihkan keburukanmu dan kejahatanmu dengan kesulitan. 

Allah swt mencintai kita. Mengapa? Karena Dia menjadikan kita sebagai bagian dari ummat Sayyidina Muhammad (saw). Allah swt mencintai semua Nabi namun Dia lebih mencintai Sayyidina Muhammad (saw) dibandingkan mereka semua. Dia menciptakan kita dari cahaya-Nya dan Dia menciptakan segala sesuatu demi kepentingan beliau. Jadi kita bersyukur, karena Allah swt tidak menjadikan kita bagian dari ummat nabi lain dan itu artinya Dia lebih mencintai kita dibandingkan ummat lainnya. 

Jadi kesusahan adalah sebuah ni'mat. Manusia tidak melihatnya dari sudut pandang itu namun awliyaullah melihat hal tersebut dari sudut pandang itu. Sang Nabi (saw) berkata, "Akulah nabi diantara para nabi dan manusia diantara manusia yang paling teraniaya." Dan beliaulah rasul terakhir. Perhatikan Sayyidina Musa (as) tersesat selama 40 tahun di gurun pasir. Allah swt memberitahu beliau, "Aku akan memberimu kemenangan atas Fir'aun" dan selama 40 tahun dia tersesat. Dan selama 40 tahun Fir'aun menganiaya dan menggilas Bani Israel dan Sayyidina Musa (as). 


Sumber :
http://simpatizone.telkomsel.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar