Home

Agustus 12, 2011

Mempertaruhkan Nyawa Demi Seragam dan Buku



Perjuangan hidup para siswa sekolah dasar dan menengah di Desa Bakitolas, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, bisa dikatakan sangat keras dan berat. Demi untuk bisa memakai seragam dan buku tulis, mereka harus mempertaruhkan nyawa dengan bekerja di penambangan mangan.

Kerja di alam terbuka, cuaca panas, dan nyawa sebagai taruhan, pasti tak ada manusia yang ingin menjalani kehidupan seperti itu. Apalagi para pelajar yang belum punya tanggungan. Namun keadaan ekonomi keluarga yang serba kekurangan membuat anak-anak usia sekolah di Bakitolas nekat masuk ke lokasi tambang.

Tak ada istilah santai dan bersenang-senang selama masa liburan bagi para siswa di Desa Bakitolas. Puluhan murid memanfaatkan waktu liburan sekolah dengan menambang mangan. Para bocah yang harusnya bermain itu berani pertaruhkan nyawa. Mereka bermandikan debu tanpa menghiraukan debu beracun batu mangan yang mematikan.

Tekad mereka satu yakni mendapatkan uang. Rupiah yang didapat digunakan untuk membeli seragam dan buku tulis. Bahkan beberapa bocah menambang mangan untuk membayar biaya pendaftaran masuk sekolah. Mereka bekerja keras setiap hari mengumpulkan batu mangan. Biasanya mangan dijual Rp 550 hingga Rp 600 per kilogram.

Meski mempertaruhkan nyawa, para bocah tetap bangga dengan pekerjaanya. Pasalnya hanya dengan menambang mangan mereka bisa memakai seragam baru saat masuk sekolah nanti. Meski harus bermandi keringat dan badan kotor, mereka tetap tersenyum. Anak-anak di Desa Bakitolas belum menyerah untuk menggapai cita-citanya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar