Bagaimana kondisi hati ku saat ini? Sedih ataukah gembira? Lihatlah wajah ku sekarang. Wajah yang cerah,senyum,hati yang riang,penuh semangat merupakan warisan nilai-nilai yang di ajarkan ISLAM. Layakkah aku bersedih sedangkan aku Muslim. Harusnya aku tersenyum. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah “Senyum adalah sedekah”
Tak ada seorang mukmin yang ditimpa kesedihan,sakit yang dideritanya melainkan ALLAH menghapuskan dosa-dosanya karena musibah itu.
Kesedihan dalam Alquran tak pernah disebutkan kecuali dalam konteks larangan seperti: “Janganlah kalian bersikap lemah,dan jangan pula bersedih hati ” (QS Ali Imron:139)
“Dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka (QS AnNahl :127).
Pertanyaannya: haruskah aku bersedih dengan kekafirannya? Tentu selama ini aku bersedih, tapi Alhamdulillah ALLAH memerintahkanku tuk tidak bersedih karena ALLAH beserta ku.
“Janganlah kamu bersedih sesungguhnya ALLAH beserta kita”(QS At Taubah :40)
Sedih wujud kondisi jiwa ku yang labil,terombang-ambing menjadikan jiwa ku lesu tuk melakukan amal-amal shaleh. Kan ku jauhkan karena ia melumpuhkan ku. Tlah ku obati dengan berhushudzhon kepadaNYA dan mencoba bersabar,hati lapang dan tenang. Kabulkanlah Yaa Rabbi…
“Dalam hati itu ada kekusutan yang takkan terurai dengan menguat kecuali dengan kembali kepada ALLAH.
Di dalam hati juga ada kebuasan yang sulit dihilangkan kecuali dengan berjinak-jinak kepada ALLAH.
Di dalam hati ada kesedihanyang takkan lenyap kecuali dengan rasa gembira melalui pengenalan lebih jauh kepada ALLAH da menjalin hubungan yang baik kepada ALLAH.
Di sana juga ada kebimbangan yang takkan tenang,kecuali denga berkumpul di bawah naunganNYA dan lari kepadaNYA” (Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah)
Laa Tahzan…Innallaha ma’ana..
Hasbunallah wa ni’mal wakil…
Sumber :
http://cahayakimia.co.cc/2010/08/17/kesedihan-yang-melumpuhkanku/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar