Ibu..
Mulianya engkau yang telah izinkan aku lahir dari rahimmu..
Mulianya engkau yang telah izinkan aku lahir dari rahimmu..
Ibu..
Aku hanya bayi lemah ketika itu..
Aku hanya bayi lemah ketika itu..
Namun dengan Nafas hidupmu..
Engkau Basuh jiwa ini dengan berjuta kasih..
Engkau Basuh jiwa ini dengan berjuta kasih..
Lihatlah aku ketika itu,
Hanya bisa tertawa dan menangis..
Hanya bisa tertawa dan menangis..
Aku tak mengerti jerit jiwamu ketika itu Wahai ibu..
Aku tak tau ibu.. ketika malam yang dingin,
Engkau berikan selimutmu dan dekap indahmu tuk lelap kecilku..
Engkau berikan selimutmu dan dekap indahmu tuk lelap kecilku..
Aku tak tau ibu..ketika lelah hinggapi engkau,
Aku menangis mengusik lelahmu..
Aku menangis mengusik lelahmu..
Inilah aku hanya menangis dan menangis namun tetap senyum kasihmu hadir menyapaku..
Ibu..
Dulu aku tak mampu jauh darimu..
Dulu aku tak mampu jauh darimu..
Aku lemah ketika tiada engkau disisiku..
Aku cengeng Ibu..Aku manja Ibu..
Sungguh begitu sabar engkau kuasai jiwaku..
Ibu..Ketika aku beranjak remaja..
Aku tak mengerti lelahmu, hanya tawa yang kucari.
Aku acuhkan tiap kata yang kau titipkan..
Aku acuhkan tiap kata yang kau titipkan..
Ibu..Sungguh aku sadar ketika itu..
Aku kerap memintamu mengabulkan pintaku..
Lihatlah engkau ibu..
penuh kesabaran hadapi ocehanku,
Ikhlasmu takkan mampu terlukis ketika itu..
penuh kesabaran hadapi ocehanku,
Ikhlasmu takkan mampu terlukis ketika itu..
Maafkan Aku Ibu..
Ibu..Ketika aku telah dewasa..
Aku dengan segala egoku, kembali acuhkan kata yang kau titipkan..
Aku bahkan telah berani membentakmu dengan kata-kata yang kuasai emosiku..
Aku lukai engkau dengan nada kasar itu..
Namun Ibu..Tetap pintu maafmu terbuka mendekap khilafku..
Ampunkan aku ibu..
Anakmu yang tak mengerti betapa rindunya engkau padaku..
Maafkan Aku ibu..
Anakmu yang segaja tak membalas pesanmu..
Aku batalkan janjiku memelukmu, karena kesibukanku..
Aku dengan tawa dan Hura ketika itu..
Lupakan engkau yang terbaring menunggu kedatanganku..
Pantaskah aku disebut buah hatimu..Wahai Ibu??
Ya Tuhan..Aku telah sia-siakan nafasnya..
Aku telah lalai menyapa jiwanya..
Ampunkan Aku Tuhan..
Ampunkan Dosa Ibunda..
Kini kutau rindu ini tak bertepi untuknya..
Jiwa ini memang lemah tanpanya..
Aku rela disebut manja, cengeng asal aku rasakan kembali pelukan itu..
Kembalikan Cahaya jiwaku Tuhan..
Cahaya Jiwa yang dulu aku miliki..
Cahaya Jiwa yang ia hembuskan ketika aku dikenalkan Cara menyebut nama-Mu..
Ibu..Dalam Hening rinduku,
derai tangis tak kuasa kubendung..
Maafkan Anakmu ibu..
Sepucuk Surat yang kurangkai Indah dengungkan namamu..
Doa..Kecup rinduku untukmu..
Nafas Jiwa, tuk kemilaukan engkau Dalam Heningku..
Maka, dalam hening ku rangkai namamu Ibu...
Maka, dalam hening ku rangkai namamu Ibu...
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar