Kali ini saya akan mengkaji "pemunculan makhluk" yang terekam melalui kamera namun tak dapat terlihat oleh mata. Saya akan mengkajinya melalui cabang ilmu fisika, optik, fotografi, maupun agama.
Hal pertama, saya akan menguraikan fungsi organ mata manusia :
- Kornea, yang berfungsi sebagai menangkap cahaya yang masuk ke mata.
- Aquaeous humor, yang berfungsi sebagai pembias cahaya yang masuk ke mata.
- Lensa mata, mengatur fokus cahaya,
- Pupil, kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam, dan
- Retina, yang paling peka terhadap cahaya.
Persamaan antara mata dengan kamera :
- Keduanya memiliki lensa cembung
- Bayangan yang di hasilkan sama - sama nyata, terbalik, dan di perkecil
Sedangkan perbedaan antara kamera dan mata adalah :
- Pada kamera terdapat pixel yang berfungsi sebagai mendapatkan obyek gambar jauh yang dapat terekam oleh kamera, hingga kamera sampai memiliki 60 megapixel dan lebih.
- Jarak bayangan yang di hasilkan pada kamera tergantung dari jarak benda, sedangkan pada mata tetap.
- Untuk jarak fokus, mata dapat berubah sesuai dengan jarak benda sedangkan kamera tetap.
Di dunia fotografi, terdapat :
1. Orbs/Canoplas
Di dalam kamera, HP, Handycam, ataupun alat perekam lainnya, Orbs muncul menyerupai bola atau bulatan cahaya.
2. Ectoplasm
Charles Richet mengungkapkan bahwa Ectoplasm menunjukkan suatu zat atau energi spiritual "exteriorized" oleh medium fisik.
3. Vortex
Vortex, tahap pemunculan ini lebih kentara lagi sudah berbetuk hampir sempurna menyerupai mahluk-mahluk tertentu.
4. Berwujud
Ini yang aneh. Dengan mata telanjang kita tak dapat melihat makhluk apapun, tetapi jika kita memfoto/merekam sesuatu akan muncul sesosok makhluk. Hal ini bertambah aneh, manakala masyarakat meyakininya dan mempunyai rasa takut yang berlebih-lebihan.
Kesimpulan :
Alat optik yang memiliki kapasitas luar biasa besar. Kita masih bisa melihat detail perabot dalam rumah yang disinari cahaya matahari dari jendela kaca, dan secara bersamaan kita bisa melihat detail pemandangan yang disajikan oleh jendela kaca itu. Kamera tidak dapat. Anda harus memilih salah satu. Bagian yang terang atau yang gelap saja. Jika Anda memilih yang gelap, maka pada bagian yang terang detail benda akan dipangkas menjadi satu warna — biasanya putih. Jika Anda memilih yang terang, maka bagian yang gelap akan dipangkas menjadi warna hitam.
Ada yang dinamakan persepsi kamera, karena objek yang muncul samar-samar sulit sekali ditangkap oleh kamera sedangkan mata kita mempunyai persepsi, penangkapan cahaya dan objek, serta warna-warna yang ratusan kali lebih baik dibandingkan kamera paling canggih yang ada pada waktu ini. Jadi objek samar seperti Jin sangat mungkin secara ilmiah tidak dapat ditangkap oleh kamera imej nya.
Allah SWT berfirman :
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا
“Dialah (Allah), Dzat yang mengetahui perkara yang ghaib. Dia (Allah) tidak menampakan yang ghaib itu kepada seorangpun” (QS. Al-Jin [72] : 26)
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
“Dia dan bala tentara melihat kalian dari arah yg kalian tdk dapat melihat mereka.”
Al-Imam Asy-Syafi`i rahimahullahu bahkan menyatakan dlm Manaqib-nya: “Siapa yg mengaku melihat jin maka kami batalkan persaksian terkecuali bila ia seorang nabi.”
Al-Hafizh rahimahullahu mengomentari: “Ucapan Al-Imam Asy-Syafi’i ini ditujukan kepada orang yg mengaku-aku melihat jin dlm bentuk yg asli. Adapun kalau ada yg mengaku melihat jin setelah berubah ke berbagai bentuk hewan misal maka tidaklah dianggap cacat persaksiannya. Sungguh banyak dan tersebar berita-berita yg mengabarkan perubahan jin tersebut ke berbagai bentuk.”
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
----------------------
Bahan rujukan :
- Fisika SMA Kelas 10
- Optik
- Dunia Fotografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar