Home

Januari 01, 2011

Dilarang sakit, dilarang melahirkan


Itulah slogan yang dialami warga miskin di Indonesia,apa patut hal itu disandang oleh mereka. Mereka juga manusia yang memiliki hak untuk memperoleh penghidupan yang layak. Memang orang miskin dilindungi oleh UUD 1945, tapi apa tindak lanjut pemerintah. Kehidupan mereka sangat sederhana, mereka bisa makan saja sudah bersyukur,apalagi mereka yang 2,3 hari sampai tidak makan, sedangkan kerja orang-orang metropolitan apa, mereka mengambil banyak hak-hak orang miskin, hanya untuk kepentingan dirinya sendiri saja, mereka mementingkan idealisme mereka.


Mereka banyak melakukan korupsi, apakah mereka tidak berfikir kalau yang saya ambil merupakan hak rakyat,yang saya makan milik rakyat. Tidak salah kalau orang seperti itu tidak ada bedanya sama binatang, mereka tidak punya akal,sehingga mereka tidaklah berfikir kalau itu perbuatan dosa, bagaimana nasib bangsa ini kedepan, bagaimana wajah bangsa ini 1 tahun,2 tahun. Apalagi 1 abad yang akan datang, tidaklah bisa dibayangkan bagaimana nasib bangsa ini.yang jadi kemungkinan Indonesia akan menangis.

Kalau kita soroti realita sekarang, banyak orang miskin melahirkan, tapi buah hati bisa diambil apabila sudah memiliki biaya,hal itu bisa sampai 1 tahun,2 tahun,3 tahun. Sangatlah ironis apabila pihak rumah sakit memberikan toleransi apabila sudah tersorot oleh media masa.

Sangatlah tidak adil Negara ini, hanyalah orang kaya yang bisa melakukan apa saja, karna mereka banyak memiliki materi, yang mereka fikirkan hanyalah uang, uang dan uang. Sedangkan nasib orang miskin, hanyalah helaan nafas dan mereka merintih dengan sebuah ucapan” ya beginilah nasib orang miskin…..”.

Dengan dijadikanya mereka miskin bukan halnya mereka tidak memiliki kemampuan, akan tetapi tidak adanya suatu kesempatan.

Janganlah salahkan orang-orang miskin atas penderitaan mereka. Tapi yang menjadikan mereka seperti itu adalah para koruptor dan bandit-bandit Negara yang mengambil hak-hak mereka dan tidak bertanggung jawab.


Sumber :
http://kupukuputih.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar