Home

November 04, 2010

Kakek Tua dan Si Dekil

  
Penulis :
Achmad Sholeh

Bocah dekil dan kumal itu menggigil kedinginan di emperan Toko, hujan belum juga reda, bocah dekil menahan dingin hingga terlihat seperti seonggok kain lusuh dan basah, seperti itulah bocah malang itu menjalani hari-harinya.


Dia hidup sebatang kara karena hingga umurnya menginjak 9 Tahun tak tahu siapa orang tuanya, seingatnya dia tidak punya siapa-siapa sejak lari dari panti asuhan dimana dia dibesarkan. Seorang lelaki Tua sambil terhuyung mendekatinya, sudah makan belum nak, sapa lelaki yang juga basah kuyup oleh hujan, belum kek jawab si dekil, nih ada makanan kata lelaki tua sambil menyodorkan sepotong roti.

Dengan sangat lahapnya si kecil dekil menyantap Roti pemberian si kakek, seharian perutnya belum tersentuh nasi, karena hari itu sejak pagi turun hujan sehingga tak sepeserpun uang yang bisa dia hasilkan dari kegiatan rutinnya yaitu mengemis di jalanan.

Bocah dekil dan kakek tua adalah sepasang mahluk penghuni jalanan, kedekatannya ibarat kakek dan cucunya pernah suatu ketika si kakek sakit keras, si dekil lah yang merawatnya hingga sembuh .

Keduanya memiliki latar belakang yang sama, si kakek lari dari panti jompo sedangkan si dekil lari dari panti asuhan, entah mengapa mereka berdua lebih suka hidup di jalanan.

Sambil membuka bungkusan yang dia bawa kakek tua mengganti pakaiannya, dan memberikan selimut kumal pada si dekil sambil merebahkan badannya di emperan toko dengan beralas koran, keduanya menatap langit-langit dengan bayangannya masing-masing, tidak begitu lama keduanya pun terlelap dalam mimpi.

Gubrakk..!!! Bangun…bangun dasar gembel, seenaknya tidur di sini ngotor-ngotorin tempat aja gertak si pemilik toko membangunkan kakek dan si dekil. Dengan tergagap-gagap keduanya bangun dan beranjak pergi, seperti biasa mereka pergi tanpa tujuan selalu seperti itu.tunggu lanjutan kisahnya…

Di negeri kita tercinta ini memang tidak sedikit orang-orang yang hidupnya di jalanan tanpa kepastian, bukankah ” Fakir Miskin dan anak-anak terlantar di biayai oleh negara” begitu bunyi konstiusi kita. Semoga Pihak berwenang lebih peduli lagi erhadap mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar